Dunia
modern yang sangat canggih mulai mempengaruhi otak manusia agar dapat berfikir
lebih maju dan kritis. Sekarang, ada istilah “Green City” atau bisa disebut
kota hijau. Kota hijau bukan berarti kota yang semua cat rumah dan gedungnya
harus berwarna hijau, melainkan kota yang memiliki tumbuhan hijau yang tidak kalah banyak dengan gedungnya. Saya
sebagai pelajar sangat mendukung hal itu, karena itu sangat bermanfaat dan
menguntungkan untuk masa yang akan datang.
Konsep dari
Sekolah Ramah Lingkungan ini sama saja dengan Green City. Bedanya, sekolah
ramah lingkungan ini hanya mencakup lingkungan sekolah saja. Banyak sekolah –
sekolah yang membutuhkan lahan yang luas untuk menanam dan memperbanyak
tumbuhan hijau, namun seperti halnya gedung pencakar langit yang beratapkan
tumbuhan hijau, sekolah ramah lingkungan ini juga akan menggunakan dan
memamfaatkan lahan yang ada untuk penanaman tumbuhan hijau ini. Tidak perlu
repot – repot mencari lahan yang luas dan subur untuk penanamnnya. Cukup dengan
pemanfaatan yang ada dan perawatan yang baik akan membuat tumbuhan hijau tumbuh
dengan subur dan baik juga.
Begitu juga
dengan elektronik yang digunakan di sekolah tersebut, harus menggunakan
teknologi yang ramah lingkungan. Pada setiap sekolah pasti membutuhkan listrik
sebagai sumber energi lampu, komputer, dan lain – lain. Nah, alangkah baiknya
bila enrgi listrik ini kita olah sendiri dari energi angin, air atau surya.
Untuk sekolah SMK yang terdapat jurusan elektro misalnya, pasti bisa mengontrol
listrik dengan baik. Alangkah bergunanya jika ilmu elektro itu di manfaatkan
untuk membuat listrik dari energi yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan
polusi atau pencemaran.
Misalkan
lagi, sampah yang sekarang adalah musuh bebuyutan Indonesia yang banyak
menyebabkan masalah ini, bila kita bisa mengolahnya dengan baik dan benar akan
sangat bermanfaat bagi lingkungan sekitar dan kehidupan kita. Untuk Sampah
organik atau sampah kering bisa saja di daur ulang menjadi sebuah benda yang
bermanfaat dan memiliki nilai jual. Untuk sampah anorganik atau sampah basah,
bisa kita jadikan pupuk kompos yang berguna untuk menyuburkan tanah.
Sebenarnya, pemerintah telah melakukan program ini di beberapa sekolah, namun
sampai saat ini masih satu, dua sekolah yang melaksanakan program ini dengan
baik. memang tidak mudah untuk mengontrol siswa yang rajin dan tidak. Namun,
bila kita membuat hal yang tegas dan fleksibel maka siswa pun juga tidak akan
segan - segan untuk berbuat sesuai aturan.
Fungsi dari
Sekolah ramah lingkungan ini memang tidak jauh beda dengan kota hijau. Yakni
meminimalisir terjadinya emisi rumah kaca dan kerusakan ozon. Namun, setidaknya
sekolah – sekolah juga ingin berpartisipasi dalam penghijauan dan pelestarian lingkungan.
Ini juga demi kehidupan masyarakat kedepannya. Memang sudah dipastikan biaya
yang diperlukan untuk sekolah ramah lingkungan ini tidak sedikit, namun bila sekolah
ramah lingkungan ini sukses, maka sekolah yang melakukan program ini akan
menjadi contoh oleh sekolah lain. Oleh sebab itu, pengaruh ini akan semakin
besar dan memperluas jangkauannya. Jadi, jika kita ingin merubah dunia, mari
kita merubah sesuatau yang kecil disekitar kita terlebih dahulu !!! :) trimakasih..
0 comments:
Post a Comment